Langsung ke konten utama

Marque Player, Regulasi Nyleneh PSSI

            Beberapa waktu yang lalu kata marque player sempat ramai diperbincangkan netizen, terutama penggila si kulit bundar di Indonesia. Hal itu dikarenakan club kebanggaan warga kota kembang berhasil menggaet pemain yang pernah bersinar bersama ChelseaFC. Michael Essien, pemain bertubuh gempal, hitam kulit, keriting rambut ini, resmi di dapuk sebagai marque player oleh manajeman Persib Bandung. Setelah itu disusul pemain berpredikat marque player lain, yang didatangkan oleh beberapa club kaya peserta Liga 1 GO-jek Traveloka 2017.
            Menengok ke beberapa negara luar seperti Amerika Serikat mengenai penggunaan marque player, pada tahun 2007 Major League Soccer mulai menerapkan regulasi marque player atau disana di kenal dengan nama designated player. Di awali kepindahan David Beckham dari Real Madrid ke LA Galaxy, MLS mulai menerapkan regulasi marque player ini dengan maksud untuk lebih mengenalkan Sepakbola kepada masyarakat Amerika Serikat. Sebab di AS sendiri Sepakbola kurang diminati, bahkan kalah populer dengan olahraga lain seperti basketball dan American football.
            Berbeda dengan Indonesia Sepakbola sudah menjadi makanan sehari-hari, dari yang muda hingga tua hampir semua menggilai olahraga yang satu ini. Jadi rasanya tak perlu hadirnya marque player sebagai cara untuk mempopulerkan olahraga sepakbola di negeri ini. Namun apabila menilik perkembangan sepakbola modern rasanya marque player bukan hanya sebagai penarik supporter untuk datang ke stadion. Melainkan juga sebagai cara untuk menarik pihak sponsor agar mau mengelontorkan pundi-pundi rupiahnya, sebab sepakbola sudah menjadi Industri, bukan lagi hanya berbicara tentang cara mencetak goal ke gawang lawan.
Sampai disini dulu tulisan dari saya mengenai marque player, nantikan tulisan saya selanjutnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam susunan tata bahasa, maupun penulisan. Saya sangat menunggu kritik serta saran dari pembaca untuk menyempurnakan tulisan ini. Terimakasih.


“Jayalah Sepakbola Indonesia”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Erik Kristianto (Erix Soekamti)

           Erik Kristianto, mungkin bagi beberapa orang masih asing jika mendengar nama tersebut. Beda halnya ketika terceletuk nama “Erix Soekamti”, saya rasa semua orang yang mendengar sudah dapat membayangkan sosok super hero yang satu ini. Sang Inovator kelahiran Surabaya, 1 April 1980 yang akhir-akhir ini semakin dikenal netizen serta masyarakat luas berkat ide-ide kreatifnya yang menggila dari tahun ketahun. Pada kesempatan kali ini saya tidak akan menulis mengenai Erix Soekamti melainkan Erik Kristianto, Bapak dua anak dari seorang Istri. Terlahir dari orang tua yang sederhana Erik merupakan bungsu dari 3 bersaudara. Ayahnya dulu berjualan nasi goreng keliling, sedangkan ibunya membuka usaha menjahit. Meski hanya sebagai penjahit namun beliau mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang tinggi. Hanya Erik sendiri yang tidak sampai perguruan tinggi, bukan karena tidak mampu mengikuti pembelajaran di sekolah, seperti yang diceritakan ib...

di Balik Nama (Endank Soekamti)

         Grup musik dengan nama nyentrik ini lahir di kota gudeg pada perayaan malam tahun baru. Kota yang terkenal dengan makanan khas gudeg dan bakpia ini juga dikenal dengan sebutan kota budaya. Maka tak heran apabila bermunculan seniman-seniman hebat, termasuk dalam hal musik. Endank Soekamti, band yang digawangi Erix, Dory, dan Super SAS(Tony) terbilang beda dari band-band di Indonesia pada umumnya.             Kali ini saya akan menulis asal nama Endank Soekamti, dalam filosofi cina menurut personil Endank Soekamti nama itu merupakan yin dan yang. Dengan kata lain mempresentasikan dua hal, positif dan negatif. Nama Endank sendiri diambil dari kata Endang yang sebenarnya adalah nama mantan Ary Hamzah(mantan drummer Endank Soekamti), yang cantik dan lemah lembut mewakili hal positif. Sedangkan nama Soekamti di ambil dari nama gurunya Erix, tentu semua sudah tahu siapa bu Sukamti. Guru bahasa yang me...